Saturday, 18 August 2018

Keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura

Tasu'a dan Asyura

Puasa Adalah suatu bentuk ibadah yang di tujukkan ke Pada Allah dengan tidak Makan dan Tidak Minum dalam Jangka waktu tertentu. dalam Pegertian Bahasa puasa di artikan sebagai "Menahan", Menurut Pengertian Puasa Adalah Suatu aktivitas Ibadah kepada Allah dengan cara Menahan Diri Makan, Minum dan hawanafsu.

Dalam agama Islam Terdapat puasa Wajib dan puasa Sunnah. puasa wajib yaitu puasa yang harus di kerjakan, apabila di tinggalkan akan mendapatkan dosa seperti contohnya puasa Ramadhan. sedangkan puasa Sunnah adalah puasa yang di anjurkan untuk di kerjakan apabila di tinggalkan tidak dapat dosa. puasa sunnah banyak sekali macam nya salah satunya adalah Puasa Tasu'a dan Asyura.

Pengertian Puasa Tasu'a dan Asyura

Puasa di hari ke sembilan bulan Muharram biasa disebut dengan puasa hari Tasu'a. Dinamakan demikian, karena diturunkan dari kata tis'ah yang artinya sembilan. Sebenarnya puasa tanggal 9 Muharram ini mengiringi puasa Asyura di tanggal 10 Muharram, agar tidak menyamai puasa yang dilakukan oleh orang Yahudi, yaitu tanggal 10 Muharram saja. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW:

Dari Ibnu Abbas RA berkata: “Nabi SAW tiba di Madinah, maka beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa hari ‘Asyura. Beliau bertanya kepada mereka: “Ada apa ini?”Mereka menjawab, “Ini adalah hari yang baik. Pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka. Maka Nabi Musa berpuasa pada hari ini.”Nabi SAW bersabda, “Saya lebih layak dengan nabi Musa dibandingkan kalian.” Maka beliau berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan para shahabat untuk berpuasa ‘Asura.”(HR. Bukhari). (berbagai sumber)

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa Asyura dan beliau perintahkan para sahabat untuk melakukan puasa di hari itu, ada beberapa sahabat yang melaporkan:

Wahai Rasulullah, sesungguhnya tanggal 10 Muharram itu, hari yang diagungkan orang Yahudi dan Nasrani.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  “Jika datang tahun depan, insyaaAllah kita akan puasa tanggal 9 (Muharram).”

Ibnu Abbas melanjutkan, “Namun belum sampai menjumpai Muharam tahun depan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah wafat.” (HR. Muslim 1916).

Rasulullah wafat sebelum melaksanakan puasa Tasu'a, namun Beliau telah memerintahkan kepada para sahabat untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram agar berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi.

Keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura

عن أبي قتادة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم سئل عن صيام يوم عاشوراء فقال: ((يكفر السنة الماضية)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”
. (HR. Muslim)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari ‘Asyura, beliau menjawab, ‘Menghapuskan dosa setahun yang lalu’, ini pahalanya lebih sedikit daripada puasa Arafah (yakni menghapuskan dosa setahun sebelum serta sesudahnya –pent). Bersamaan dengan hal tersebut, selayaknya seorang berpuasa ‘Asyura (10 Muharram) disertai dengan (sebelumnya, ed.) Tasu’a (9 Muharram). Hal ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada yang kesembilan’, maksudnya berpuasa pula pada hari Tasu’a.

Mengenai Puasa Tasu'a dan Asyura saya dapatkan ilmunya dari Ustd. Kholid Basalamah ketika saya melihat ceramah beliau di youtube. memang sedikit informasi dari sini apabila sobat ingnin mencari informasi mengenai Tasu'a dan Asyura silahkan sobat cari di Youtube. semoga bermanfaat dan semoga artikel ini dapat menjadi mempermudah kita mendekatkan diri menuju ampunan Allah SWT.
Previous Post
Next Post

post written by:

0 komentar: