Monday 3 September 2018

Pengertian Irigasi Beserta Fungsi dan Tujuannya

mungkin sudah tidak terdengar asing lagi di telinga anda semua mengenai irigasi, irigasi sering erat kaitannya pada bidang pertanian yang tentunya sangat penting pada budidaya tanaman di suatu lahan. Dalam budidaya tanaman di suatu lahan yang luas tidak bisa kita lakukan tanpa adanya saluran irigasi, sedangkan saluran irigasi adalah sebuah jalan yang menghubungkan sumber Air ke lahan yang sedang di tanam tanaman. istilah irigasi ini sudah di kenal sejak zaman dahulu nenek moyang kita pertama kali bercocok tanam, di karenakan kurang evektifnya menyiram dengan menggunakan cara manual maka di buatlah saluran atau jalan air menuju ke lahan pertanian untuk mengairi tanaman. itu hanya penjelasan singkat mengenai irigasi, adapun penjelasan lebih lengkapnya silahkan anda simak penjelasan sebagai berikut.

Pengertian Irigasi 

Irigasi adalah sistem usaha penyediaan dan pengaturan air yang menuju pada sebuah lahan atau lebih dengan cara membendung sumber air lalu ketika di butuhkan bendungan akan di buka dan dapat mengairi lahan dengan fungsi menyediakan air bagi tanaman. seperti yang sudah saya jelaskan di atas tadi irigasi di maksudkan untuk dapat mempermudah dalam pengairan lahan pertanian ataupun perkebunan. irigasi ini dapat menunjang berbagai bidang atau usaha pertanian yang jenisnya meliputi:

  1. irigasi air permukaan
  2. irigasi air bawahtanah
  3. irigasi pompa dan
  4. irigasi rawa.

rigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada sebidang lahan pertanian atau perkebunan untuk memenuhi kebutuhan tanaman, sedangkan salah satu kebutuhan tanaman adalah Air. Dengan demikian tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air tersedia yang dibutuhkan tanaman.

irigasi yang di bendung

sedangkan mengapa saluran air irigasi di bendung, hal ini berutujuan untuk mengumpulkan terlebih dahulu air yang ada, membatasi air yang masuk pada sebuah lahan ketika sudah cukup air pada suatu lahan maka pintu air irigasi akan di tutup guna mencegah terlalu banyaknya air yang menggenangi suatu lahan, dan membatasi banyaknya air di lahan ketika musim hujan datang karena lahan sudah memiliki persediaan air dari air hujan yang turun.

Irigasi dengan bantuan pompa + listrik tenaga surya

Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.

Fungsi Irigasi

  • memasok kebutuhan air tanaman
  • menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan
  • menurunkan suhu tanah
  • mengurangi kerusakan akibat frost
  • melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah

Jenis – jenis Irigasi

  1. Irigasi Permukaan adalah pengaliran air di atas permukaan dengan ketinggian air sekitar 10 – 15 cm di atas permukaan tanah. Irigasi permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.
  2. Irigasi Lokal adalah ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.
  3. Irigasi dengan Penyemprotan. adalah irigasi yang biasanya Penyemprotan dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.
  4. Irigasi Tradisional dengan Ember. Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.
  5. Irigasi Pompa Air Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.
  6. Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi Di Afrika yang kering dipakai sistem ini, terasisasi dipakai untuk distribusi air. Ada beberapa sistem irigasi untuk tanah kering, yaitu: irigasi tetes (drip irrigation), irigasi curah (sprinkler irrigation), irigasi saluran terbuka (open ditch irrigation), dan irigasi bawah permukaan (subsurface irrigation).

Tujuan Irigasi

Selain untuk mengairi sawah atau lahan pertanian, irigasi juga memiliki tujuan lain, yaitu :
  1. Memupuk atau merabuk tanah, Air sungai juga memiliki zat – zat yang baik untuk tanaman
  2. Membilas air kotor, Biasanya ini didapat di perkotaan. Saluran – saluran di daerah perkotaan banyak sekali terdapat kotoran yang akan mengendap apabila dibiarkan, sehingga perlu dilakukan pembilasan.
  3. Kultamase ini hanya dapat dilakukan bila air yang mengalir banyak mengandung mineral, material kasar. Karena material ini akan mengendap bila kecepatan air tidak mencukupi untuk memindahkan material tersebut.
  4. Memberantas hama, Gangguan hama pada tanaman seperti sudep, tikus, wereng dan ulat dapat diberantas dengan cara menggenangi permukaan tanah tersebut dengan air sampai batas tertentu.
  5. Mengatur suhu tanah, Mengatur suhu tanah, misalnya pada suatu daerah suhu tanah terlalu tinggi dan tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman maka suhu tanah dapat disesuaikan dengan cara mengalirkan air yang bertujuan merendahkan suhu tanah.
  6. Membersihkan tanah, Membersihkan tanah, dilakukan pada tanah yang tidak subur akibat adanya unsur-unsur racun dalam tanah. Salah satu usaha misalnya penggenangan air di sawah untuk melarutkan unsur-unsur berbahaya tersebut kemudian air genangan dialirkan ketempat pembuangan.
  7. Mempertinggi permukaan air tanah. Mempertinggi permukaan air tanah, misalnya dengan perembesan melalui dinding-dinding saluran, permukaan air tanah dapat dipertinggi dan memungkinkan tanaman untuk mengambil air melalui akar-akar meskipun permukaan tanah tidak dibasahi.
baca selengkapnya di : http://kelbolong.karanganyarkab.go.id/2017/10/03/seputar-pengertian-irigasi-tujuan-dan-fungsinya/

Macam-Macam Irigasi

  • Irigasi Tradisional dengan Ember. Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.
  • Irigasi Pompa Air Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.
  • Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi Di Afrika yang kering dipakai sistem ini, terasisasi dipakai untuk distribusi air. Ada beberapa sistem irigasi untuk tanah kering, yaitu: irigasi tetes (drip irrigation), irigasi curah (sprinkler irrigation), irigasi saluran terbuka (open ditch irrigation), dan irigasi bawah permukaan (subsurface irrigation).
Previous Post
Next Post

post written by:

0 komentar: