Sunday, 2 September 2018

3 Tingkatan Sabar

Sabar dalam pengertian dan makna perlu kita ketahui, mengapa demikian? karena di dalam hidup ini tidak ada yang selalu dalam keadaan baik ada saatnya pasti kita di hadapkan pada hal yang tidak mengenakkan kita atau biasa kita sebut ujian atau kita di hadapkan pada sebuah masalah baik orang miskin maupun orang kaya sekalipun tidak lepas dari cobaan hidup. maka dari itu pentingnya kita mengetahui arti penting kesabaran, agar nantinya saat menghadapi masalah seberat apapun kita tahu ilmu mengenai "Sabar". karena pada dasarnya Agama Islam lah yang mengajarkan kita untuk sabar.

3 Tingkatan Sabar

Pengertian sabar

Pengertian sabar menurut bahasa adalah Menahan diri.
  1. SABAR saat menjalani perintah Allah (taat , beramal sholeh, ibadah) walau terasa berat bagi sebagian orang, maka harus sabar dalam ketaatan.
  2. SABAR saat tertimpa musibah,ujian sakit, masalah, bencana alam dan ujian hidup lainnya.
  3. SABAR dalam menjauhi semua larangan Allah (tidak mendekati zina,tidak mendekati alkohol dan menjauhi dosa lainnya) walaupun ada kesempatan dan mampu berbuat dosa tapi dia tahan dan sabar dalam menjauhinya.
Sesungguhnya di balik peristiwa memilukan atau ujian itu terdapat hikmah dan pelajaran yang banyak bagi mereka yang bersabar dan menyerahkan semuanya kepada Allah yang telah mentakdirkan itu semua untuk hamba-Nya

Karena sesungguhnya sebuah nikmat itu bisa jadi musibah, seperti pada kutipan bahwa : Setiap nikmat yang tidak mendekatkan diri kepada Allah, maka nikmat itu hakikatnya adalah musibah ... (Abu Hazim, Hilyatul Auliya')

Maka, berhati-hatilah ketika kita diberi aneka kesenangan dan kemudahan dalam banyak hal, akan tetapi ketaatan kita tidak bertambah, justru semakin berkurang, atau semakin akrab dengan kemaksiatan (dosa) atau bahkan menjalankan keduanya.. ibadah jalan maksiat juga jalan. maka kita tidak ada bedanya dengan orang Kafir yang di beri Rizki namun dengannya tidak mendekatkan diri sedikitpun kepada Allah SWT.
.
Boleh jadi, itu adalah sebentuk istidraj (mengulur-ulur) dan imlâ' (penangguhan) dari Allah Ta'ala akan datangnya sesuatu yang menyakitkan (QS Al-Qalam, 68:44-45)
Sesungguhnya, Nabi ﷺ pernah bersabda, "Apabila engkau melihat Allah memberi seorang hamba kelimpahan dunia atas maksiat-maksiatnya, atau apa yang dia suka, maka ingatlah sesungguhnya itu adalah istidraj."

Beliau kemudian membacakan ayat ke-44 dari surah Al-An'âm. "Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka. Sehingga, jika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa."
Previous Post
Next Post

post written by:

0 komentar: